Senin, 16 Jun 2025
Senin, 16 Juni 2025

Stabilitas Terjaga, Ekonomi Diakui! Tapi Hati-Hati dengan Harga dan Lapangan Kerja

astakom, Jakarta, — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat lima rapor biru dalam tujuh bulan pertama pemerintahannya, berdasarkan survei nasional terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA).

Kelima sektor tersebut adalah sosial budaya, keamanan, hukum, politik, dan ekonomi makro.

Menurut survei yang dilaksanakan pada 16–31 Mei 2025 dengan melibatkan 1.200 responden dan margin of error ±2,9 persen, 95,1 persen responden menilai kondisi sosial budaya nasional dalam keadaan baik hingga sangat baik. Ini adalah indikator tertinggi di antara semua sektor yang disurvei.

Sementara itu, tingkat kepuasan terhadap keamanan nasional mencapai 83,1 persen, diikuti oleh stabilitas politik 70,8 persen, penegakan hukum 67,8 persen, dan kinerja ekonomi makro 67,4 persen.

“Kelima indikator ini membentuk kerangka kokoh dari legitimasi awal. Dalam tradisi sosiologi politik, rasa aman, hukum yang berjalan, dan politik yang stabil adalah fondasi tak terlihat namun terasa. Mereka adalah dinding kepercayaan yang menopang rumah demokrasi,” tulis LSI Denny JA adalam laporannya, dikutip Kamis (5/6).

Kondisi ini mencerminkan bahwa meskipun terdapat tekanan ekonomi dunia yang belum teratasi sepenuhnya, publik tetap memandang pemerintahan Prabowo–Gibran memiliki pijakan kuat dalam menjaga stabilitas makro.

Di sisi lain, LSI Denny JA menyoroti bahwa dua sektor mendapat rapor merah, yakni lapangan pekerjaan (60,8 persen merasa semakin sulit dibanding tahun lalu) dan pemenuhan kebutuhan pokok (58,3 persen merasa semakin berat). Namun, kepercayaan publik tetap tinggi karena mereka menilai arah kebijakan secara umum berada di jalur yang benar.

“Sebesar 81 persen responden merasa Indonesia sedang berada di jalur yang tepat,” ungkap LSI Denny JA.

Kepercayaan ini juga dipengaruhi oleh personalitas Prabowo sendiri. “Prabowo memiliki tingkat pengenalan publik sebesar 98 persen dan kesukaan 94,4 persen,” catat LSI Denny JA.

Meski demikian, LSI Denny JA menegaskan pentingnya respons cepat terhadap tekanan ekonomi. “Lima rapor biru menunjukkan fondasi kokoh. Tapi dua rapor merah menunjukkan celah retak yang tak boleh diabaikan,” tulis laporan tersebut.

Rubrik Sama :

Menteri UMKM Tegaskan 30 Persen Ruang Publik Harus Dialokasikan untuk UMKM

astakom, Jakarta – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong percepatan implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7...

Buka Penerbangan Baru Singapura-Indonesia, PM Wong Puji Potensi Ekonomi Indonesia

astakom, Singapura – Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menyatakan keyakinannya terhadap potensi dan kekuatan ekonomi Indonesia dalam konferensi pers bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo...

Prabowo Undang Investasi Singapura Mencetak Dokter dan Petani Masa Depan

astakom, Singapura — Di tengah semangat diplomasi dan kerja sama bilateral yang semakin erat, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengajak Singapura untuk memperluas investasi...

19 Kesepakatan Tercapai, Prabowo Fokus pada Reformasi Kesehatan dan Ketahanan Pangan

astakom, Singapura — Dalam suasana hangat penuh diplomasi di Parliament House, Singapura, Senin (16/6), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat...
Cover Majalah

Update