Jumat, 13 Jun 2025
Jumat, 13 Juni 2025

Dulu Impor, Sekarang Ekspor, Indonesia Siap Jadi Lumbung Pangan

astakom, Bengkayang — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan optimisme bahwa Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan, tetapi juga siap menjadi lumbung pangan dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II dan Pelepasan Ekspor Jagung di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6).

“Saya sangat berterima kasih, saya berkeyakinan dan hari ini saudara-saudara memperkuat saya, Indonesia tidak hanya swasembada pangan—Indonesia akan jadi lumbung pangan dunia,” ujar Prabowo yang disambut gemuruh tepuk tangan para hadirin.

Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia nantinya harus mampu membantu negara-negara lain yang mengalami krisis pangan. Ia menegaskan, keinginan itu bukan untuk menyombongkan diri, melainkan untuk menjadi bangsa yang terhormat.

“Kita nanti akan bantu negara-negara yang susah. Bukan karena kita mau sombong, tidak. Kita mau Indonesia itu dipandang dengan terhormat, kita mau buktikan bahwa bangsa Indonesia bangsa yang kuat, bangsa yang baik hatinya,” jelasnya.

Indonesia, lanjut Prabowo, harus menjadi bangsa yang hadir sebagai solusi atas masalah global, terutama terkait pasokan pangan.

“Bukan bangsa yang menimbulkan kesulitan bagi bangsa lain, [melainkan] bangsa yang memberi solusi kepada bangsa lain,” tegasnya.

Dengan capaian produksi jagung yang kian meningkat dan hampir mencapai 9 juta ton, Prabowo semakin optimistis bahwa masa depan Indonesia akan semakin cerah.

“Ini tujuan besar, tapi kita sudah lihat arahnya sudah demikian. Kalau dari produksi yang selama ini kita terima bahwa satu hektare hanya bisa menghasilkan 4 ton jagung, sekarang sudah dibuktikan bisa 6, 7, bahkan 8 ton.”

“Laporan yang tadi saya terima, kuartal pertama peningkatan produksi kita sudah 48 persen, hampir 50 persen peningkatannya. Yang sekitar 6 juta ton kuartal pertama tahun lalu, sekarang sudah mendekati 9 juta ton,” tandas Presiden Prabowo Subianto.

Rubrik Sama :

Luhut Sebut Pembangunan Infrastruktur Saja Tak Cukup, Perlu Reformasi Struktural

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan, bahwa pembangunan infrastruktur yang masif tidak akan cukup untuk membawa Indonesia mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.

Ogah Pakai Cara Instan, Strategi Ekonomi Pemerintah Jangka Panjang-Menengah

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara menegaskan, bahwa Indonesia harus tetap berpijak pada strategi jangka panjang jika tak ingin tersesat di pusaran krisis global.

Bantuan Pompa Air yang Mengubah Panen Petani Setahun Tiga Kali

Astakom, Jakarta - Kehadiran mesin pompa air sangat dibutuhkan oleh para petani guna mendukung peningkatan hasil pertanian yang lebih optimal. Menyadari akan kebutuhan para petani,...

Luhut Sebut Infrastruktur Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Merata

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut pembangunan infrastruktur selama satu dekade terakhir telah membawa perubahan signifikan terhadap persebaran pertumbuhan ekonomi nasional.
Cover Majalah

Update