astakom, Jakarta – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian lebih kepada guru honorer di Indonesia, yang jumlahnya mencapai 565 ribu orang.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, bahwa pemerintah akan memberikan uang saku kepada para guru honorer, dalam bentuk Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Baca juga
Adapun BSU ini merupakan salah satu dari lima paket insentif ekonomi pemerintah, yang ditujukan bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta, atau di bawah Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten/Kota.
“Selain kepada pekerja yang memiliki gaji di bawah 3,5 juta rupiah yaitu 17,3 juta pekerja tersebut akan diberikan juga bantuan subsidi kepada 565 ribu guru honorer,” ujar Sri Mulyani, dikutip astakom.com, Senin (2/6).
Bendahara negara itu menyebut, bahwa guru honorer nantinya akan mendapatkan BSU selama dua bulan senilai Rp300 ribu per bulan. Sehingga dalam dua bulan, mereka mengantongi Rp600 ribu.
“Penyaluran akan diupayakan pada bulan Juni ini,” ujar Sri Mulyani.
Selain BSU untuk pekerja dan guru honorer, pemerintah juga akan memperpanjang diskon iuran program Jaminan Kehilangan Kerja (JKK) sebesar 50 persen untuk 2,7 juta pekerja di lingkungan industri padat karya.
Sri mulyani menjelaskan, perpanjangan diskon ini bertujuan untuk memberikan napas bagi para pekerja di industri padat karya yang mendapatkan tekanan akibat berbagai situasi global dan persaingan ekspor.
“Ini tentu (perpanjangan diskon iuran JKK) anggaranya berasal dari non-APBN. Sementara untuk subsidi upah dan untuk guru honorer akan disediakan anggaran dari APBN sebesar Rp10,72 triliun,” pungkas Sri Mulyani.