Sabtu, 14 Jun 2025
Sabtu, 14 Juni 2025

Perang Drone India-Pakistan: Senjata Udara Tanpa Awak di Asia Selatan

astakom, New Delhi – Pada Mei 2025, langit di atas Jammu, India, menjadi saksi bisu dari babak baru dalam rivalitas militer antara India dan Pakistan.

Pertempuran empat hari yang intens menandai pertama kalinya kedua negara bersenjata nuklir ini menggunakan pesawat nirawak (drone) secara besar-besaran dalam konflik mereka.

Insiden ini tidak hanya memperlihatkan eskalasi teknologi militer, tetapi juga memicu perlombaan senjata drone yang belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan Asia Selatan.

Selama konflik tersebut, India mengerahkan berbagai jenis drone, termasuk drone buatan dalam negeri serta model dari Israel dan Polandia, untuk melakukan serangan lintas batas.

Sementara itu, Pakistan menggunakan drone yang dirakit secara lokal dengan teknologi dari Turki dan drone produksi dalam negeri seperti Shahpar-II.

Meskipun beberapa drone Pakistan berhasil dijatuhkan oleh sistem pertahanan udara India yang telah diperbarui, kedua belah pihak mengklaim keberhasilan operasional dalam penggunaan teknologi ini.

Sebagai respons terhadap konflik tersebut, India berencana menginvestasikan hingga $470 juta dalam 12 hingga 24 bulan ke depan untuk memperkuat armada drone-nya, yang merupakan peningkatan tiga kali lipat dari tingkat sebelum konflik.

Langkah ini merupakan bagian dari paket pengadaan militer darurat sebesar $4,6 miliar yang disetujui oleh pemerintah India.

India juga tengah mengembangkan jet tempur siluman generasi kelima untuk memperkuat Angkatan Udara-nya.

Konflik ini menandai awal dari perlombaan senjata drone di Asia Selatan, dengan kedua negara berlomba-lomba memperkuat kemampuan teknologi militer mereka.

India dan Pakistan, yang sebelumnya mengandalkan jet tempur dan artileri dalam konflik mereka, kini beralih ke penggunaan drone sebagai alat utama dalam operasi militer.

Penggunaan drone menawarkan keuntungan strategis, seperti kemampuan untuk menyerang target tanpa risiko terhadap personel dan potensi eskalasi yang lebih rendah.

Dengan meningkatnya ketegangan dan investasi dalam teknologi drone, kawasan Asia Selatan memasuki era baru dalam dinamika keamanan regional.

Penggunaan drone dalam konflik India-Pakistan tidak hanya mengubah cara kedua negara berperang, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas strategis dan perlunya langkah-langkah diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Rubrik Sama :

Ratusan Rudal Iran Tembus Israel, Tel Aviv Porak-poranda

astakom, Jakarta— Langit Tel Aviv bergemuruh pada Jumat malam (13/6) sekitar pukul 21.00, saat ratusan rudal balistik Iran melintas di angkasa dan kemudian menghantam...

Pria Inggris Satu-Satunya Penumpang yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat di India

astakom, Jakarta – Pesawat Air India yang terbang dari bandara kota Ahmedabad, India, akan menuju London jatuh tak lama usai lepas landas, Kamis (12/6). Seorang...

Kecelakaan Air India: Pencarian Kotak Hitam Terus Ditunggu Keluarga korban

Astakom, Jakarta – Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad dan menemui korban luka di rumah sakit. Semua...

Ratusan Jet Tempur Israel Gempur Iran, Perang Terbuka Kian Gencar

astakom, Jakarta- Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran. Sebanyak 200 jet tempur dikerahkan pada dini hari untuk menyerang sekitar 100 target penting, mulai dari...
Cover Majalah

Update