astakom, Jakarta– Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) kembali diperingati pada Selasa, 20 Mei 2025. Momen bersejarah ini menandai 117 tahun sejak lahirnya organisasi Budi Utomo pada 1908, tonggak awal pergerakan nasional menuju kemerdekaan.
Peringatan ini bukan sekadar seremonial. Sejak ditetapkan lewat Keppres No. 316 Tahun 1959 dan diperkuat Keppres No. 1 Tahun 1985, Harkitnas menjadi pengingat pentingnya persatuan dan kesadaran nasional dalam membangun bangsa.
Baca juga
Tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merilis tema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”. Tema ini menyerukan semangat kolektif untuk pulih dan melangkah maju dengan kekuatan bersama.
Logo Harkitnas 2025 pun sarat makna. Warna biru dan emas mendominasi, dengan elemen angka 117 sebagai simbol keteguhan, bola merah sebagai semangat perubahan, serta lengkungan emas yang menggambarkan kebangkitan penuh gotong royong.
Tak bisa dipisahkan dari Harkitnas adalah peran Budi Utomo. Organisasi ini tak hanya memajukan pendidikan dan budaya, tapi juga memantik lahirnya gerakan lain seperti Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij—semuanya turut memperjuangkan kemerdekaan.
Kini, semangat itu tetap relevan. Harkitnas adalah ajakan untuk bangkit, belajar dari sejarah, dan bergerak membangun Indonesia yang lebih kuat dan bersatu.
Kata-kata Inspiratif Harkitnas 2025:
“Bangkit bukan sekadar bangun, tapi melangkah untuk masa depan bangsa.”
“Hari ini kita bangkit, bukan hanya mengenang, tapi bergerak!”
“Dari masa lalu kita belajar, di masa kini kita berjuang.”
“Semangat nasionalisme bukan hanya warisan, tapi komitmen.”
“Dirgahayu Hari Kebangkitan Nasional! Mari kobarkan kembali semangat persatuan.”
Kebangkitan Nasional adalah momentum untuk mengingat bahwa perubahan dimulai dari diri kita sendiri. Bangkitlah, terus produktif dan berkarya untuk wujudkan Indonesia kuat.
Salam Gen Asta,
Editor in Chief
