astakom, Jakarta — Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Muhammad Husein Fadlulloh menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Pernyataan itu disampaikannya usai pembukaan Konferensi ke-19 Parlemen OKI atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Baca juga
“Indonesia sejak awal konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Tidak ada alasan apa pun untuk tidak membela Palestina agar terbebas dari penjajahan dan kezaliman,” ujar Husein, Kamis (15/5).
Husein mengapresiasi pidato Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya Indonesia menjadi bangsa yang kuat agar dapat secara efektif membantu bangsa lain, termasuk Palestina.
“Pak Presiden menegaskan bahwa sebelum membantu bangsa lain, kita sendiri harus kuat dulu, baik secara ekonomi, politik, maupun sosial,” tambahnya.
Dalam konteks tersebut, Husein mengungkap pentingnya soliditas negara-negara anggota OKI agar satu suara satu di forum internasional.
Ia menyebut Konferensi PUIC sebagai wadah strategis memperkuat posisi politik negara-negara Islam dalam memperjuangkan isu Palestina secara kolektif.
“Kita harus menyuarakan kepedulian tidak hanya di forum OKI, tapi juga ke dunia internasional. Suara kolektif negara Islam akan lebih kuat dan didengar,” kata Husein.
Ia juga menyinggung tema sidang yang mengangkat isu Good Governance and Strong Institutions, sebagai refleksi kebutuhan internal OKI.
“Negara-negara OKI harus memperkuat institusinya agar mampu berkontribusi lebih besar dalam menyuarakan keadilan global,” pungkasnya.
Pidato Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada pembukaan Sidang ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta, Rabu malam (14/5) menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina adalah komitmen yang tak pernah surut atau abadi.
“Saya menegaskan komitmen bangsa Indonesia yang tidak akan pernah surut tidak akan pernah berhenti dalam membela hak rakyat Palestina untuk merdeka,” kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Palestina yang sudah terlalu lama menjadi korban ketidakadilan. Ia menegaskan bahwa dunia Islam harus bergerak melampaui sekadar wacana dan pernyataan.
“Saya ulangi kembali di forum ini sudah tiba waktunya jangan kita sekadar berdiskusi, jangan menyusun resolusi-resolusi lagi. Rakyat Palestina terlalu lama menjadi korban. Rakyat Palestina membutuhkan suatu tindakan yang nyata,” ujar dia.