Jumat, 20 Jun 2025
Jumat, 20 Juni 2025

Indonesia Cetak Sejarah Baru di Tengah Anjloknya Harga Beras Dunia

astakom, Jakarta – Saat negara-negara besar seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja sibuk memutar otak karena harga beras dunia jeblok, Indonesia justru sedang berada di atas angin, bahkan bersiap untuk menjadi produsen beras terbesar se-ASEAN.

Kabar ini mencuat dari laporan Rice Outlook April 2025 yang dirilis USDA. Indonesia disebut berhasil memproduksi 34,6 juta ton beras giling di musim tanam 2024/2025—angka tertinggi di Asia Tenggara, melampaui Vietnam dan Thailand.

Padahal, dua tahun lalu, Indonesia masih tercatat sebagai negara importir besar bagi kedua negara tersebut. Tak heran bila hal ini membuat geger para eksportir. Sebab, Pasar yang selama ini jadi andalan, seperti Indonesia, mendadak hilang dari radar.

Thailand mencatat ekspor beras mereka turun 30 persen pada kuartal I 2025. Sementara Vietnam harus mencari celah baru di Timur Tengah dan Afrika. Kamboja pun secara terang-terangan mengeluh kehilangan pangsa pasar kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

Di tengah gejolak itu, Indonesia justru tampil tenang. Cadangan beras pemerintah menembus 3,5 juta ton. Angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir, dan seluruhnya berasal dari produksi dalam negeri tanpa tambahan impor beras konsumsi.

“Alhamdulillah, hari ini kita buktikan bahwa Indonesia bisa kuat stok berasnya. Ini bukan hanya soal angka, tapi soal kedaulatan dan martabat bangsa,” tegas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu, yang dikutip astakom.com, Jumat (9/5).

Keberhasilan ini bukan hasil sulap, tapi kerja keras kolektif dari strategi pompanisasi, distribusi benih unggul, hingga penyerapan hasil panen petani oleh Bulog yang kini telah mengumpulkan 1,8 juta ton. Semuanya dipacu di bawah arahan langsung Presiden Prabowo.

“Ini bukti kalau kita serius, kita bisa mandiri pangan. Target selanjutnya? Bukan tidak mungkin, Indonesia ekspor beras,” ucap Amran penuh semangat.

Sementara negara lain masih sibuk menstabilkan harga dan melindungi petani dari protes, Indonesia mengambil langkah lebih jauh, yakni menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Dengan produksi yang melampaui kebutuhan nasional dan dukungan infrastruktur yang terus diperkuat, Indonesia tengah mengubah arah angin sejarah, yakni dari pengimpor jadi penentu harga regional.

Rubrik Sama :

Laksanakan Tugas Negara, TNI Siap Dukung Proses Evakuasi WNI dari Iran

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapan penuh mendukung upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik Iran dan Israel.

Menlu Sugiono: Perintah Presiden Prabowo Siapkan Evakuasi WNI Level 1 dari Iran

Presiden RI Prabowo Subianto melalui Menteri Luar Negeri Sugiono memutuskan untuk menyiapkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran.

Komando, Prajurit Kopassus Raih Predikat Terbaik di Universitas Pertahanan Amerika Serikat

astakom, Jakarta-Seorang prajurit TNI Angkatan Darat dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Kolonel Infanteri Kurniawan, kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ia meraih predikat...

WNI Tertahan di Israel, Yordania, dan Iran Akibat Konflik Iran-Israel

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengonfirmasi bahwa puluhan warga negara Indonesia (WNI) saat ini tertahan di wilayah konflik Iran dan Israel serta di Yordania, akibat eskalasi ketegangan dan saling serang rudal antara kedua negara sejak pekan lalu.
Cover Majalah

Update