Minggu, 15 Jun 2025
Minggu, 15 Juni 2025

Fokus Terhadap Intelijen China: Trump PHK Ribuan Pasukan CIA dan NSA

astakom, Washington – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan memangkas ribuan posisi di CIA dan badan intelijen lainnya, termasuk Badan Keamanan Nasional atau (NSA).

Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi efisiensi pemerintahan Trump dalam memangkas jumlah pegawai federal, demikian laporan The Washington Post, Jumat (2/5).

Menurut laporan tersebut, CIA akan kehilangan sekitar 1.200 personel, sementara badan intelijen lain seperti NSA juga akan menghadapi pemangkasan signifikan.

Pelapor yang tidak disebut namanya mengetahui rencana ini kemudian mengonfirmasi pesan tersebut kepada Associated Press dengan akun anonim.

Dilansir dari theguardian.com, Pengurangan personel ini akan dilaksanakan secara bertahap selama beberapa tahun ke depan.

Prosesnya akan dilakukan melalui pengurangan perekrutan baru alih-alih pemutusan hubungan kerja (PHK) langsung.

Sebagian besar pemangkasan juga berasal dari program pensiun dini sukarela yang telah diikuti oleh beberapa ratus pegawai.

“Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi holistik untuk memberikan energi baru bagi badan tersebut, menyediakan kesempatan bagi para pemimpin baru untuk muncul, dan menempatkan CIA pada posisi yang lebih baik untuk melaksanakan misinya,” kata CIA dalam pernyataan resminya sebagaimana dikutip astakom.com, Sabtu (3/5).

Direktur CIA saat itu, John Ratcliffe, menyatakan bahwa penyesuaian ini dilakukan untuk menyelaraskan operasional lembaga dengan prioritas keamanan nasional Presiden Trump.

Fokus utama diarahkan pada peningkatan intelijen dari sumber manusia serta penguatan strategi terhadap China.

Sementara itu, NSA juga menawarkan opsi pengunduran diri sukarela kepada sejumlah karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi internal. CIA bahkan menyatakan akan memberhentikan sebagian pegawai baru yang direkrut belakangan ini.

Dalam langkah lain yang kontroversial, pemerintahan Trump juga dilaporkan telah menghapus program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di badan-badan intelijen.

Namun, upaya pemecatan terhadap 19 pegawai yang bekerja dalam program tersebut diblokir sementara oleh pengadilan.

Lebih mengejutkan, Trump secara tiba-tiba memecat Jenderal Tim Haugh, yang saat itu memimpin NSA dan Komando Siber Pentagon, sebagai bagian dari restrukturisasi kepemimpinan di sektor pertahanan digital.

Tulsi Gabbard, juru bicara direktur intelijen nasional yang mengoordinasikan 18 lembaga intelijen AS, tidak segera memberikan komentar atas langkah ini.

Rubrik Sama :

Ratusan Rudal Iran Tembus Israel, Tel Aviv Porak-poranda

astakom, Jakarta— Langit Tel Aviv bergemuruh pada Jumat malam (13/6) sekitar pukul 21.00, saat ratusan rudal balistik Iran melintas di angkasa dan kemudian menghantam...

Pria Inggris Satu-Satunya Penumpang yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat di India

astakom, Jakarta – Pesawat Air India yang terbang dari bandara kota Ahmedabad, India, akan menuju London jatuh tak lama usai lepas landas, Kamis (12/6). Seorang...

Kecelakaan Air India: Pencarian Kotak Hitam Terus Ditunggu Keluarga korban

Astakom, Jakarta – Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad dan menemui korban luka di rumah sakit. Semua...

Ratusan Jet Tempur Israel Gempur Iran, Perang Terbuka Kian Gencar

astakom, Jakarta- Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran. Sebanyak 200 jet tempur dikerahkan pada dini hari untuk menyerang sekitar 100 target penting, mulai dari...
Cover Majalah

Update