Jumat, 20 Jun 2025
Jumat, 20 Juni 2025

Pendidikan Vokasi dan Green Jobs Jadi Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi Baru

astakom, Jakarta – Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu beradaptasi di era ekonomi hijau. Hal ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, dengan berbekal pada bonus demografi.

Pendidikan vokasi dan pengembangan green jobs pun menjadi dua strategi utama pemerintah dalam menjawab kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan arah transformasi industri dan tantangan perubahan iklim.

Namun demikian, data menunjukkan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih menghadapi tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot.

Kondisi ini, kata dia, mengindikasikan adanya kesenjangan antara kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja, terutama di sektor-sektor yang kini bertransformasi menuju keberlanjutan.

“Ada gap antara kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri. Ini menyebabkan lulusan kita kurang match dengan permintaan pasar kerja,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima astakom.com, Jumat (2/5).

Ia pun menambahkan bahwa peningkatan kapasitas pengajar menjadi krusial agar materi ajar yang disampaikan relevan dengan perkembangan teknologi dan industri.

“Ini (pengajar dan trainer) membutuhkan perkembangan teknologi dan juga menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh industri,” sambungnya.

Akademisi dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Syamsul Fatria J. menambahkan, soal pentingnya pembekalan green skills dalam sistem pendidikan vokasi.

Menurutnya, keterampilan yang dibutuhkan dalam green jobs mencakup technical skills, transversal skills, dan citizenship skills, yang mencerminkan perpaduan antara keahlian teknis, kemampuan berpikir lintas disiplin, serta kesadaran sosial dan lingkungan.

“Pemerintah perlu mengambil langkah konkret melalui program pendidikan vokasi berbasis industri dan pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai daerah, termasuk di pesantren-pesantren,” tuturnya kepada jurnalis astakom.com, Jumat (2/5).

Syamsul menjelaskan bahwa tanpa penyesuaian signifikan, Indonesia berisiko kalah bersaing dengan tenaga kerja asing di sektor-sektor pekerjaan hijau yang sedang berkembang pesat.

“Pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri hijau dan pengembangan green skills menjadi kunci utama dalam menjawab tantangan ekonomi baru dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia,” pungkasnya.

Rubrik Sama :

Jakarta Fair Kemayoran 2025 Resmi Dibuka, Gubernur Ajak Masyarakat Ramaikan Acara

astakom, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi membuka ajang pameran tahunan Jakarta Fair Kemayoran (JFK) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada...

Kolaborasi IP Lokal dan Dunia Otomotif: Kementerian Ekraf Pamerkan Mobil Balap Kreatif

astakom, Jakarta – Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi bakat dan kemampuan IP (intellectual property) lokal yang berkolaborasi dalam menciptakan medium otomotif. Penghargaan...

Gegara Jemaah Nekat, Ribuan Botol Zamzam Terbuang Sia-sia

Suasana haru menyelimuti sebuah gudang besar di Jumum, Makkah, dimana ribuan botol air zam-zam harus terbuang sia-sia karena ulah para jemaah haji Indonesia yang nekat membawa zam-zam di koper bagasi.

Kemenag Imbau Jemaah Haji Tetap Tenang Usai Insiden Ancaman Bom di Pesawat Saudia

Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau para jemaah haji Indonesia untuk tetap tenang dan tidak panik menyusul insiden ancaman bom di pesawat Saudia Airlines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta yang sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Cover Majalah

Update